Sabtu, 02 November 2013

Aku Memilih Setia

Langit Jakarta sudah terlihat semakin gelap, namun suasana diluar masih diselimuti udara yang sangat amat dingin. Aku memandangi sebuah undangan yang baru saja ku terima dari Yana teman SMA ku dulu. Itu adalah sebuah undangan reuni SMA. Aku tersenyum membacanya sepertinya aku sudah tidak sabar ingin segera datang ke acara itu. Aku merindukan seseorang yang sangat amat ku cintai. Seseorang yang selalu mengisi hariku dulu semasa SMA. Namanya Aldo.

****
Aku tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk reuni itu dengan matang. Seperti saat ini diluar jam kantor aku tengah berada di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.

****
Akhirnya yang kutunggu pun tiba malam ini aku melangkah pergi keluar untuk menghadiri reuni tersebut, aku senang sekali sangat senang sekaligus tidak sabar untuk bertemu Aldo. Langkah demi langkah kakiku mulai menapaki gedung tempat diselenggarakannya acara tersebut. Gedungnya terlihat megah dengan dekorasi menarik, dengan gaun merah selutut aku memasuki gedung itu, ku lihat teman teman semasa SMA ku dulu yang sekarang sudah berubah menjadi orang orang yang lebih sukses. Tiba tiba ada suara memanggilku, “ Nesyaaa!!! “ panggil seseorang. “ Hei Yan kangen banget “ jawabku. Yang memanggilku adalah Yana. “ Cie cantik banget sih pasti niat deh mau ketemu Aldo iya kan? “ goda Yana. “ Ah apasih kamu bisa aja hehe ya gitu deh Yan, dia dateng kan? “ jawabku. “ Dateng kok tadi gue liat dia dimana ya? “ jawab Yana. Selagi mencari cari sosok Aldo tiba tiba saja mataku menangkapnya. Dan seperti menyadari dia dilihat olehku dia pun langsung menghampiri aku dan Yana.
“ Hai “ sapanya. “ Hai Al nih dicariin nih “ goda Yana. “ Hehe apa kabar Nes? “ tanyanya padaku. Ya Tuhan dia sama seperti dulu sikapnya tetap saja dingin bila digoda seperti itu. Pantas saja dia tak pernah tau bahwa aku menyukainya atau mungkin dia memang tidak menyukaiku.
“ Baik Al kamu gimana? “ tanyaku balik kepada Aldo. “ Baik juga Nes, kamu masih di kantor yang lama? “ tanyanya lagi. Belum sempat aku menjawab Yana memotong. “ Duh jadi berasa obat nyamuk deh pergi ya have fun ya kalian “ pamit Yana. Aku tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya, lalu menjawab pertanyaan dari Aldo. “ Udah pindah Al nggak enak disana hehe kamu jadi nerusin perusahaan Papah kamu? “ tanyaku balik. “ Alhmadulilah Nes dikasih kepercayaan. Eh kita gabung kesana yuk nanti ngobrol berdua lagi ya kalo acaranya udah selesai “ ajak Aldo. “ Emh oke deh “ jawabku
Acara malam itu berlangsung dengan sangat meriah, seru sekali semua berbaur menjadi satu. Aku sangat bahagia malam itu aku senang bertemu dengan Aldo dan teman teman lain. Dan kini acara sudah selesai namun aku belum pulang, aku masih menunggu Aldo yang tengah beres beres di dalam gedung. Aku berada di sebuah taman dekat gedung. Tak lama kemudian Aldo datang.
“ Hei lama nunggu ya? Sori ya “ sapanya. “ Enggak kok kayak siapa aja hehe “ jawabku sekenanya. “ Gimana reuninya seru kan? Mau lagi deh rasanya “ tanyanya. “ Seru Al seru banget Al makasih ya keren deh acaranya bisa ketemu ketemu temen SMA lagi jadi flashback gitu deh” Jawabku. “ Flashback sama siapa tuh? “ tanyanya. Aku hanya tertawa kecil saja untuk menjawabnya.
“ Nes “ panggil Aldo. “ Ya Al? “ jawabku. “ Aku mau bilang sesuatu sama kamu “ jawabnya lagi. “ Yaudah ngomong aja kali Al kok pake izin gitu aneh banget deh kamu “ jawabku sambil tertawa kecil. Jujur saat ini jantungku 100x lebih cepat dari biasanya. “ Aku cinta sama kamu Nes “ jawabnya. Sontak akupun kaget dan mencoba mengulanginya “ Hah? Apa? “. “ Aku cinta sama kamu Nesya aku tau kamu menyukaiku dari jaman SMA dulu kan? Aku sebenarnya tau berita itu maaf kalo aku cuek banget sama kamu. Aku mengira ini bagian dari permainan. Ternyata aku salah Nes “ jelasnya. “ Al “ ucapku lirih. “ Nes coba liat sini Nes “ ucap Aldo sambil menaikkan wajahku untuk menatap matanya. Jujur saja aku tidak kuat matanya terlalu indah untuk ku tatap. Dan aku pun memberanikan diri. “ Nes aku cinta sama kamu, aku memang sempat bingung tapi kali ini aku udah nggak bingung Nes bertahun tahcun sudah kita lewatin masa ini bareng bareng dan selama itu pula aku masih mencari sosok kamu. Makanya aku dan Yana sengaja mengadakan reuni ini untuk aku bertemu kamu. Nes aku serius. Will you marry me?” ucap Aldo yang membuatku sontak terkejut dibuatnya “ kenapa?...kenapa baru sekarang Al? desisku pelan. Aku memang mencintai Aldo dan semua ini sangat terasa indah. Amat sangat. Tapi seharusnya……..

“ Mamaaaaaaaa!! “ Aku menoleh kebelakang, aku melihat gadis kecil cantik menghampiriku. Aku pun menyambutnya dengan pelukan hangat. Namanya Keisha, dia anakku. Aldo pun tampak bingung melihat situasi ini. “ Ini Keisha, dia anakku Al “ jawabku pahit. Aldo kaget. Tapi ini kenyataannya aku sudah berkeluarga sejak 4 tahun lalu, dan memang sudah seharusnya aku melupakan Aldo. Aku tidak mau mengkhianati keluarga kecilku ini. “ A…anak Nes? Kamu sudah berkeluarga? “ Aldo akhirnya bertanya. Wajahnya pun berubah pucat. “ Iya..Al “ jawabku. “ Papa siniiiii “ suara kecil Keisha menyuruh satu orang lagi untuk masuk dalam situasi ini. Laki laki tinggi tampan menghampiriku, Keisha dan Aldo. “ Ini suamiku Al. Namanya Dion “. Dion mengecupku “ Masih lama sayang? “ tanyanya. “ Emh..kenalin ini Aldo teman SMA ku “ Aldo dan Dion pun berjabat tangan. “ Emh.. Al makasih ya buat acaranya ditunggu deh acara selanjutnya ya hehe aku pulang duluan ya Al udah malem kasian Keisha kayaknya juga udah mulai ngantuk nih “ ucapku sambil melirik Keisha dalam gendonganku. Aku pamit pada Aldo menjabat tangannya. Lalu aku pergi meninggalnya yang masih terpaku sendirian sambil dirangkul oleh Dion.
 Sekali lagi aku menoleh untuk melihatnya. Aku tahu dia masih memperhatikanku. Lalu segera aku berbalik dan berjalan cepat menyusul Dion. Aku cinta Dion. Aku cinta Keisha. Dan Cintaku pada Aldo biarlah menjadi cinta dalam hatiku tanpa pernah merusak kebahagiaanku saat ini…

End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar