MALAIKAT JUGA
TAHU
Lelahmu
jadi lelahku juga
Bahagiamu
bahagia ku pasti
Berbagi
takdir kita selalu
Kecuali
tiap kau jatuh hati
Perkenalkan namaku Nabila tapi aku
biasa dipanggil BIla. Aku anak ketiga dari tiga bersaudara, kedua kakak ku laki
laki, yang pertama namanya Mas Arial sekarang dia sudah kerja meneruskan
perusahaan Papah, yang kedua namanya Kak Aria dia masih kuliah sama denganku
dia itu beda sekali dengan Mas Arial, kalau mas Arial itu orang yang paling
disiplin tapi kalo Kak Aria itu orang yang paling gak bisa disiplin itu salah
satu sebabnya dia belum lulus kuliah sampai sekarang, cari bahan skripsi saja
lambat sekali gimana mau lulus?
Mamah dan Papah tidak tinggal
bareng kita, Mamah dan Papah tinggal di luar negeri karena urusan pekerjaan, jadi
aku tinggal bersama Mas Arial, Kak Aria, Bi Minah dan Pak Ujang pembantu dan
supir kami.
Oh iya aku kuliah jurusan
Cinematografi karena memang aku suka fotografi. Aku juga punya sahabat baik
namanya Nadia, yap Nadia dan Nabila hehe
Sudah berapa banyak aku bercerita? Hahaha aku sudah biasa
menuliskan sesuatu seperti ini.
Skip
Hari ini aku pulang kuliah lebih cepat karena dosen nya ada
ada urusan mendadak. Dan seperti biasa Nadia terlebih dahulu bermain dirumahku.
Sepertinya dirumah sedang ada orang, sepertinya teman teman
Kak Aria.
“ ada
siapa Bil? “ Tanya Nadia
Aku hanya menggelengkan kepala. Aku dan Nadia pun masuk
kedalam rumah.
Ternyata benar, dirumah sedang ada teman teman Kak Aria
mengerjakan tugas kelompok bareng. Dan ada Kak Reno. Dari beberapa teman Kak
Aria hanya Kak Reno lah yang aku tahu namanya itupun aku tahu karena Kak Aria
sering menceritakannya, tapi walaupun begitu aku dan Kak reno belum pernah
sekalipun berkenalan.
“ Loh
kok udah pulang Bil? “ Tanya Kak Aria
“
Dosennya ada urusan mendadak kak “ jawab Nadia. Aku hanya tersenyum.
“ Oh
gitu.. eh nih kenalin temen temen Kakak Bil, Nad, ini Reno, Lisa, Budi, Ana dan
ini Rama. Guys yang ini adik gue namanya Nabila panggil aja Bila, dan ini
temannya Nadia “ ucap Kak Aria
“ Kok
daritadi adik lo senyam senyum aja sih? Haha “ ucap Kak Rama
Dan lagi lagi akupun hanya bisa menyunggingkan senyumku.
“ Hallo
aku Ana salam kenal ya “ sapa Kak Ana padaku dan Nabila. Akupun menyambutnya.
Aku pun menatap Kak Aria memberinya isyarat kalau aku mau ke
kamar.
“
yaudah sana masuk kakak ngerjain tugas disini ya “ ucap Kak Aria
Aku dan Nadia pun langsung menuju lantai atas.
“ Kok
si Bila diem aja sih? Senyum mulu jadinya? Hahaha aneh banget ya “ Tanya Kak
Reno
“ Bila
itu gak bisa ngomong, pita suaranya rusak waktu dia mengikutin lomba nyanyi di
sekolahnya dulu “ jawab Kak Aria
“ Jadi
BIla gagu ya? “ lanjutnya
“ Bukan
gagu Ren! Dia masih bisa bicara sama seperti kita Cuma gak ada suaranya aja dia
gak gagu! “ jawab Kak Aria lagi kini dengan nada tinggi.
“ Sori
sori ya “
“ udah
udah, tapi adik lo itu tetep cantik kok Ya, apalagi senyumnya itu “ ucap Kak
Ana
“ emang
Na, itu sebabnya gue sama Mas Arial bener bener jagain dia karena takut dia
kenapa kenapa “
“ terus
dia kalo komunikasi gimana ya? “ Tanya kak Lisa
“ dia
selalu bawa catatan kecil, dia bicara lewat kertas itu, tapi kalo gue sama Mas
Arial udah biasa pake isyarat pake tatapan matanya dia “ jawab Kak Aria.
“ so
sweet “
Yap. Benar aku memang tidak bisa bicara gara gara sewaktu
SMP dulu aku mengikuti lomba bernyanyi aku latihan dengan keras supaya bisa
menang tetapi malah pita suara ku rusak dan suaraku pun hilang. Aku sudah
pernah ditawari untuk operasi tapi aku menolaknya karena takut.
“ Bila
kamu suka ya sama Kak Reno? “ Tanya Nadia
Enggak, kata siapa? Kamu ngaco ih tulisku
pada Nadia
“ Halah
bohong kamu, ketauan kok abis daritadi kamu liatin dia terus ayo juju raja sini
gak usah bohong deh aku ini sahabatmu loh “ lanjutnya
Iya iya aku ngaku aku memang suka pada Kak
Reno Nad, tapi Kak Reno itu sudah punya pacar, Kak Lisa itulah pacarnya. Jadi
aku hanya bisa mengaguminya saja tulisku kembali
“ Kan
baru pacar Bilaaa belum istri kan? Haha “
Udah ah kamu ngomongnya makin ngaco ih lanjutku.
Ya memang aku jatuh cinta pada Kak Reno saat dia pertama
kali main kesini tapi aku sadar aku pasti tidak bisa mengungkapkannya karena
terbatasnya kemampuanku dank arena memang Kak Reno sudah punya pacar.
Skip
Hari ini aku sendirian di Perpustakaan Kampus, Nadia sudah pulang
terlebih dahulu karena dia ada urusan keluarga. Aku sedang mencari bahan buat
tugas Kampus. Ketika aku sedang mencari buku yang aku cari tiba tiba seseorang
memanggilku..
“
Bila!! “ panggil Kak Reno
Kak Reno? Sedang apa dia disini? Tanyaku dalam hati
Aku pun
membalas sapaannya dengan senyum
“ lagi
ngapain disini? Kok sendirian aja? Tanyanya
Aku pun segera membuka tas ku dan mencari buku catatan kecil
yang biasa aku gunakan untuk berkomunikasi.
Lagi cari buku buat bahan tugas kak, iya
sendirian, Nadianya udah pulang duluan. Kakak sendiri ngapain disini? Gak sama
Kak Lisa? Tulisku pada Kak Reno
“
Ohahaha gitu sama nih aku juga lagi nyari buku, tadi Lisa udah pulang duluan
Bil, bisa kita nyari bareng? “
Aku pun hanya tersenyum dan menganggukkan kepala tanda
setuju.
“
pulang sama siapa Bil? “ Tanya Kak Reno
Naik taksi kak, Mas Arial masih meeting di
kantor, Kak Aria lagi latihan futsal kak tulisku kembali.
“ Oh
gitu bareng aku aja gimana? “ ajak Kak Reno
Gak usah kak aku bisa sendiri kok, Kakak
duluan aja senyumku padanya
“ udah
bareng aja yuk, anggap aja karena kamu tadi udah bantuin aku juga cari buku ini
mau ya? Ya anggap juga aku bantuin dua kakakmu itu jagain kamu. Mau kan? Tanya
nya lagi
Yaudah deh kalo gitu kak
Selama diperjalanan menuju rumah aku dan Kak Reno pun hanya
berdiam diri satu sama lain. Mau gimana lagi? Aku bisa apa?
“ Oh ya
Bil panggil aku Reno aja ya gak usah pake kak oke “ ucap Kak Reno membuka
obrolan
Gak enak ah kak
“
gapapa ya? “
Yaudah deh Kak
“ Eits
kan gak pake Kak “
Aku pun
hanya tertawa mendengarnya
Ketika sedang di lampu merah, aku sedang melihat di sekitar.
Tiba tiba pandanganku tertuju pada seorang wanita dan pria yang sedang makan di
sebuah restaurant.
Itu kak Lisa bukan?
Tapi dengan siapa dia?
Ren kak Lisa kemana emangnya? Tanyaku
pada Reno
“ oh
tadi sih katanya mau nganterin tantenya ke dokter gitu. Emang kenapa? Kok tiba
tiba nanyain itu? Ada apa Bila? “ jawabnya
Oh gitu, enggak apa apa Cuma Tanya aja hehe
Skip
Sesampainya dirumah, ketika
aku hendak mengambil kertas
“ nggak
usah ditulis, pasti kamu mau bilang makasih kan ke aku? “ tebak Reno
Aku hanya tersenyum.
“ iya
sama sama kok, udah kamu masuk sana udah malem “ ucapnya
Skip
Pagi yang cerah, hari ini aku tidak ada jadwal kuliah tetapi
aku sudah punya rencana. Yap aku sudah mengajak Nadia memintanya untuk
menemaniku hari ini, apa laig kalau bukan hunting foto.
Aku dan Nadia hunting foto di Taman Menteng. Taman mana lagi
yang bagus di Jakarta kecuali taman ini?
Ketika aku sedang asyik hunting foto tiba tiba lensaku
menangkap sosok yang sepertinya aku kenal.
“ Bil
itu bukannya Kak Lisa ya? Pacar nya kak Reno? Tapi kok dia sama cowok lain sih?
“ Tanya Nadia kepadaku
Iya Nad itu Kak Lisa, aku gak tahu dengan
siapa dia. Tapi kok mesra sekali ya?
Merasa dibicarakan dari belakang Kak Lisa pun mengahampiri
kami berdua.
“
kalian kenapa bisa ada disini? Udah lama? “ taya Kak Lisa
“
ki…kita lagi hunting foto aja Kak “ jawab Nadia
“ awas
ya kalian kalo bilang bilang sama Reno tentang hal ini “ ancam Kak Lisa
Kak Lisa selingkuh? Ternyata Kak Lisa tidak seperti apa yang
aku pikirkan selama ini. Kasihan sekali Reno dipermainkan dari belakang. Lalu
aku harus bagaimana?
“ kita
harus bilang sama Kak Reno nih Bil, kan kasihan juga dia diselingkuhin gitu “
ucap Nadia
Jangan dulu deh Nad, kan kata Kak Lisa kita
jangan bilang bilang
“ tapi
apa kamu rela liat Kak Reno digituin? “ tanyanya lagi
Ya enggak sih Nad tapi aku juga takut
Sialnya Nadia pulang duluan karena ada urusan mendadak.
Ketika aku sedang panas panasan menunggu taksi tiba tiba
sebuah mobil yang sepetinya aku kenal menghampiriku.
“ Bila
“ panggil Reno
Akupun tersenyum ke arahnya
“ masuk
yuk panas loh “ ajaknya
Tanpa berfikir panjang aku pun segera masuk ke dalam mobil
Reno.
“ abis
darimana? Terus sekarang mau kemana? “
Aku pun tidak menjawabnya karena aku tahu Reno sedang
menyetir mobil.
Ketika di lampu merah barulah ku berikan kertasku
Tadi habis hunting foto aja sama Nadia, tapi
tiba tiba dia ada urusan mendadak gitu jadi pulang sendiri deh. Mau kemana
ya?sebenarnya belum mau pulang sih hehe kalo kamu darimana mau kemana?
“ tadi aku abis dari rumah
Rama, kebetulan banget, temenin aku jalan aja yuk mau gak? Ya daripada bête
kan? Mau gak? “
Akupun menganggukkan kepalaku tanda setuju.
Reno
mengajakku ke suatu tempat yang indah yempat yang belu pernah aku datangi
sebelumnya.
Tempat ini bagus banget Ren, aku gak nyangka
di sini masih ada tempat kayak gini. Bagus juga nih buat foto foto tulisku
pada Reno.
“
Hahaha bagus kan? Ini tempat favorit aku Bil “ jawab Reno
Akupun langsung memakai kamera ku untuk mengabadikan
keindahan tempat ini.
“ sejak
kapan sih kamu suka fotografi? “
Sejak SMP Ren, ya turunan dari Papah sama
Mas Arial juga hehe
“ apa yang kamu suka dari
fotografi? “
Semua yang aku tangkap aku suka, foto itu
juga kan salah satu bukti sejarah. Apapun yang ada didalam foto itu, itu Cuma
bisa terjadi satu kali dan gak akan bisa terulang lagi foto juga salah satu
cara komunikasi aku sekarang
Reno pun hanya menganggukkan kepala, aku suka cara dia
membaca tulisanku, sepertinya dia sangat memahami apa yang ku tuliskan tadi.
“ apa
yang kamu rasakan sekarang? Dengan kondisi kamu seperti ini Bil? Maaf kalau
pertanyaanku menyinggung kamu “ Tanya Reno
Enggak apa apa kok Ren. Pasti ada enak dan
tidaknya hidup dalam keheningan seperti ini. Tidak enaknya aku tidak bisa
memberitahu langsung apa yang aku lihat apalagi sesuatu yang buruk. Tapi aku
senang aku masih bisa mendengar tawa canda dari luar jawabku
“ oh
gitu .. oke oke aku paham kok pulang sekarang yuk mau hujan deh kayaknya “
Aku pun menganggukkan kepalaku.
Skip
Pagi di Kampus kali ini aku bersama Nadia, aku sedang
membereskan tugas kamus yang akan dikumpulkan hari ini bersama Nadia di taman kampus.
Tiba tiba Kak Aria dan teman temannya datang, tidak lupa juga disitu ada Reno
dan Kak Lisa, padahal kemarin aku melihat Kak Lisa bermesraan dengan pria lain,
apa maksudnya?
Kak Lisa menatap tajam kepadaku dan Nadia.
“ lagi
ngapain Bil? “ sapa Kak Aria
Aku pun menoleh ke arahnya dan menoleh kearah tugas tugasku,
dan sepertinya Kak Aria paham betul maksudku.
“ oh
lagi ngerjain tugas? Mau dibantuin gak sini? “
Aku hanya menggelengkan kepalaku.
Skip
Kali ini hampir habis
dayaku
Membuktikan padamu
Ada cinta yang nyata
Entah
apa yang bisa aku lakukan? Membiarkan orang yang aku sayang dipermainkan atau
memberitahu kalau ia sedng dipermainkan? Sungguh pilihan yang sulit, Reno aku
tahu kamu bukan Malaikat yang bisa tahu semua aku pun juga bukan Malaikat. Tapi
aku yakin Malaikat Juga Tahu siapa yang pantas bersanding denganmu kelak ……….
Setia hadir setip hari
Tak tega biarkan kau
sendiri
Meski sering kali kau
malah asik sendiri
Hari ini aku sedang ada di taman Kampus menunggu Nadia yang
sedang membeli makanan di kantin. Tiba tiba Reno datang..
“ Hai
Bil sendirian aja “
Aku menoleh ke arahnya dan tersenyum
“ Boleh
pinjem kameranya gak? Aku mau lihat hasil jepretan kamu boleh? “ Tanya Reno
manis sekali yang membuatku semakin jatuh hati padanya
Aku pun memberikan kameraku. Reno melihat lihat semua hasil
foto foto ku yang ada di kamera itu. Tiba tiba …
“ ini
kan? Kamu dapet foto ini dimana? Dimana Bil???? Tanya Reno
Aku pun hanya terdiam dan menundukkan kepala. Aku tidak tahu
harus menjawab apa. Reno melihat foto yang ku tangkap di taman menteng. Aku
terdiam. Aku menangis. Lalu Reno meninggalkanku
Skip
Dia sudah mengetahuinya. Dia
marah padaku bukan? Apa yang ku lakukan salah? Padahal aku juga membantu Kak
Lisa bukan? Jadi siapa yang sebenarnya salah?
Sejak kejadian itu Reno sudah jarang menemuiku dan Kak Lisa,
semenjak Reno mengetahui hal itu Reno sangat marah kepada Kak Lisa, lalu Kak
Lisa memutuskan untuk pindah ke luar negeri.
Aku sedang menikmati malam bersama kedua jagoanku, Mas Arial
dan Kak Aria.
“
gimana Bil dikampusnya?seneng gak? “ Tanya Mas Arial
Aku memandangnya dengan penuh makna. Dan Mas Arial
mengetahui melalui tatapanku. Entah darimana mereka berdua belajar berkomunikasi
denganku melalui tatapan mata. Kalau kata mereka sih ya namanya juga adik kakak
hehe
“ Bil
ada yang nyariin tuh “ ucap Kak Aria
Siapa yang mencariku?
“ udah
jangan diem aja, temuin sana “ suruh Mas Arial
Aku pun segera beranjak. Dan ternyata yang menemuiku adalah
Reno.
“ Malem
Bil “ sapanya
Aku pun tersenyum penuh arti.
“
Maafin aku ya Bil akhir akhir ini aku jauhin kamu, aku Cuma masih belum bisa
terima aja. Aku gak nyangka kalau Lisa bisa berbuat seperti itu sama aku “
ucapnya
Aku hanya menundukkan kepala. Aku merasa bersalah
“ kamu
kenapa? Aku juga mau minta maaf sekaligus terima kasih sama kamu, karena kamu
udah kasih tau aku semuanya secara tidak langsung “ lanjutnya
Aku yang minta maaf Ren, seperti yang udah
pernah aku bilang gak enaknya adalah aku gak bisa bilang secara langsung
sesuatu yang buruk. Aku minta maaf Ren tulisku pada Reno
“
enggak Bil kamu gak salah, udah sekarang kamu lupain aja ya, semenjak ketemu
sama kamu, aku udah ngerasa kalo aku lebih nyaman sama kamu dibanding dengan
Lisa “
Aku hanya bisa menyunggingkan senyumku.
Ku percaya diri
cintakulah yang sejati
Skip
Hari ini dengan tiba tiba Papah dan Mamah pulang dari
rutinitas kerjanya aku senang sekali aku dan kedua kakak ku pun tidak mau
melewatkan kesempatan ini.
Kami sekeluarga dinner di Restaurant langganan kami.
“
gimana kuliah kamu Bil? “ Tanya papah
Aku senyum kepadanya seolah seolah berbicara baik pah, lancar, aku senang di kampusku yang
baru.
“ Oh iya Bil Mamah sama Papah juga
bawa berita bagus loh buat kamu, kamu masih mau kan ikut operasi benerin pita
suaramu yang rusak itu? Kamu mau kan? “ ucap Mamah
Aku pun tersedak, aku memandangi Mamah, Papah, Mas Arial dan
Kak Aria penuh arti, aku menggelengkan kepala. Aku paling takut sekali
berhubungan dengan alat alat medis.
“ mau
sampe kapan kamu yang gini terus Bil? “
Bila takut mah
“ kamu gak perlu takut
sayang kita akan dampingi kamu saat operasi, mau ya? Gak usah khawatir mamah
yakin semuanya pasti berjalan dengan lancar “
Aku terdiam. Memang terkadang aku lelah seperti ini tapi
disisi lain aku takut dengan operasi itu. Aku memandang keluargaku. Aku melihat
memang wajah mereka penuh harapan agar aku bisa mengeluarkan suara ku lagi.
Lalu aku menganggukkan kepala aku tanda aku setuju dengan operasi
itu.
Skip
Hari ini operasi itu akan dilaksanakan, aku sudah berada di
rumah sakit sejak semalam, dan sebentar lagi aku akan masuk ruang operasi itu,
disini sudah ada Mamah, Papah, Mas Arial dan Kak Aria yang setia mendampingku.
“ kamu
jangan takut ya sayang, Mamah nemenin kamu disini “ ucap Mamah.
Tiba tiba semua yang ku lihat menjadi buram, hitam dan
kemudian hilang.
“
operasinya berjalan dengan lancar Pak, Bu insyaallah setelah Bila sadar dia
sudah bisa berbicara lagi “ ucap Dokter
Aku mulai bisa mendengar pembicaraan sekitar. Perlahan lahan
aku mulai membuka mataku. Melihat sekelilingku, ada keluarga ku yang setia
menemaniku.
“ Mah
………. Pah ……….. “ kata yang pertama kali aku ucapkan. Aku sudah bisa berbicara
kembali.
“ Bila
bila kamu udah bisa bicara lagi? Ucap Mamah
Aku menganggukkan kepala tersenyum dan menangis bahagia
memeluk seluruh keluargaku.
“ Mah,
Pah, Mas, Kak .. Bila sayang kalian semua “
Malam hari ini berbeda dengan malam sebelumnya, setelah
sekian lama aku hanya bisa mendengar canda tawa orang lain, kali ini suara ku
bisa ikut bergabung dengan semua itu aku senang. Amat sangat senang.
“ Bil
ada yang nyariin tuh “
“ siapa
Kak? “
“ liat
sana di depan “
Aku pun menuju teras depan. Siapa yang menemuiku? Untuk apa?
Orang terdekat hanya Nadia lah yang ku beritahu.
Yang datang ternyata Reno.
“ Bila
… aku kangen sama kamu, akhir akhir ini aku di Bandung mengantarkan Kakak ku
yang mau menikah, sekarang aku kesini buat bilang aku kangen sama kamu Bila “
ucap Reno to the point.
Aku tersenyum kemudian tertawa. Reno ini lucu sekali sih,
kesini hanya untuk bilang hal seperti itu.
“ satu
lagi Bil aku mau bilang kalo aku sayang sama kamu, aku gak bisa jauh dari kamu,
aku bener bener jatuh cinta sama kamu, apalagi senyum kamu itu. Semenjak aku
ketemu kamu aku belajar banyak hal dari kamu, kamu mengajarkan aku banyak hal,
aku sayang sama kamu Bil “ lanjutnya dengan tatapan yang sangat manis dan
indah. Mata itu terlihat ketulusan yang diucapkannya.
“ aku
juga sayang sama kamu Ren “ balasku itu merupakan kata pertama yang ku ucapkan
pada Reno orang yang amat sangat berarti untukku setelah keluargaku.
“ Bila
kamu … kamu udah bisa ngomong lagi? “ ucap Reno tak percaya.
“ Iya
Ren beberapa hari yang lalu aku operasi “
Reno memelukku. Pelukkan hangat yang selama ini aku
dambakan. Pelukkan yang aku inginkan. Terlintas di benakku bagaimana dulu aku
hanya bisa diam dalam hening memandangi Reno.
“
sekarang kamu udah bisa bilang semua apa yang kamurasain sama aku tanpa harus
nulis dan myembunyiin semuanya dari aku. Oke? Kamu janji ya? Harus bilang
semuanya ya?
“ Iya
Ren aku janji “
“ Terus
sekarang kita pacaran ya? “
“ Hem
pacaran nggak ya? Hahaha “
“ Kamu
… iya pacaran ya pokoknya!! “
Aku menganggukkan kepala. Reno kembali memelukku. Akhirnya setelah sekian lama dalam hening
kini aku bisa keluar dari keheningan itu. Ternyata akulah yang menjadi
pendamping Reno, aku dan dia telah bertunangan. Aku sangat bahagia. Akhirnya
Malaikat Juga Tahu aku yang jadi juaranya……………….
Namun tak kau lihat
Terkadang malaikat
Tak bersayap tak
cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini
silahkan kau adu
Malaikat juga tahu
siapa yang jadi juaranya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar